Bukalapak meluncurkan pusat R&D dan layanan bike-sharing di Bandung - Siaran Pers
Pada tanggal 1 Februari, startup e-commerce Indonesia Bukalapak bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) secara resmi meluncurkan Bukalapak-ITB Artificial Intelligence & Cloud Computing Innovation Center, sebuah laboratorium penelitian bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti Indonesia untuk fokus pada proyek-proyek AI dan komputasi awan.
Pusat R&D ini akan berlokasi di kampus ITB di Bandung, Jawa Barat.
Mahasiswa yang telah mengerjakan proyek-proyek di pusat R&D akan memiliki kesempatan untuk bekerja di Bukalapak setelah lulus.
"Tantangan terbesar kami saat ini adalah menemukan talenta teknologi di sektor AI yang mampu berkontribusi untuk Indonesia. Bukalapak bekerja sama dengan ITB dalam membangun laboratorium riset AI pertama di Indonesia untuk membantu memberdayakan talenta lokal dalam membangun kapasitas mereka," ujar Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky dalam keterangan persnya.
Selain meluncurkan pusat R&D, perusahaan ini juga memperkenalkan layanan berbagi sepeda tanpa dokar BukaBike. Beroperasi sejak 7 Januari di kampus ITB, layanan BukaBike menyediakan 25 sepeda yang tersedia untuk mahasiswa dan dosen secara gratis.
Untuk menggunakan layanan bike-sharing ini, pengguna hanya perlu mengunduh dan menggunakan aplikasi mobile Bukalapak.
Grab menunjuk Neneng Goenadi sebagai Managing Director - DailySocial
Pada tanggal 1 Februari lalu, Grab Indonesia menunjuk Neneng Goenadi sebagai Managing Director baru.
Ia akan menggantikan Ridzki Kramadibrata yang kini menjabat sebagai Presiden Grab Indonesia.
Sebagai Managing Director, Goenadi akan bertanggung jawab untuk meningkatkan dan mengembangkan layanan korporasi, khususnya di sektor transportasi.
Sementara itu, sebagai President, Kramadibrata akan fokus menjembatani hubungan antara perusahaan dengan pemerintah, serta mengatur strategi keamanan dan dampak sosial.
Sebelum pengangkatannya, Goenadi adalah Country Managing Director Accenture Indonesia.
Baca Juga: Terjadi di Indonesia: Tokopedia luncurkan aplikasi baru, Sikumis kumpulkan pendanaan lanjutan
Tcash melakukan rebranding menjadi LinkAja - DailySocial
Aplikasi e-wallet Telkomsel Tcash akan berganti nama menjadi LinkAja mulai 21 Februari mendatang.
LinkAja adalah perusahaan fintech milik negara yang merupakan hasil joint venture antara operator telekomunikasi Telkom, perusahaan minyak dan gas Pertamina, serta empat bank besar Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.
Perusahaan patungan ini didirikan sebagai bagian dari upaya untuk bersaing di sektor pembayaran non-tunai yang semakin kompetitif di Indonesia. Perusahaan ini juga dikabarkan akan bekerja sama dengan WeChat Pay dan Alipay, dan akan dipimpin oleh CEO Tcash Danu Wicaksana.
Pengguna Tcash akan secara otomatis dikonversi menjadi pengguna LinkAja mulai tanggal 21 Februari.
Traveloka membuka pusat R&D di Bangalore - DailySocial
Raksasa traveltech Indonesia Traveloka membuka pusat R&D barunya di Bangalore, India, pada 28 Januari lalu.
Pusat R&D ini akan menjadi yang kedua setelah pusat R&D yang beroperasi di Singapura, menandai ekspansi pertamanya di luar Asia Tenggara.
Sebelumnya, di luar Indonesia, Traveloka telah hadir di Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Filipina.
Dalam acara peluncuran tersebut, VP Engineering Traveloka Bangalore Prashant Verma menyatakan bahwa di pusat baru ini, tim akan bekerja untuk menyiapkan platform dan produk yang mampu memberikan pengalaman dan keterlibatan bagi pengguna Traveloka.
-
Kredit Gambar: Bukalapak
The post Terjadi di Indonesia: Bukalapak luncurkan pusat R&D, layanan bike-sharing di Bandung appeared first on e27.
0 Komentar